Valentino Rossi masih bisa menjadi Juara MotoGP 2016. Saat
ini, The Doctor masih tertinggal 43 poin dari sang pemuncak klasemen, Marc
Marquez. Sekilas, nyaris mustahil Rossi membalikkan kedudukan mengingat balapan
tinggal bersisa lima race lagi. Namun, secara matematis, sang pebalap Italia
masih punya kans merebut gelar impiannya, La Decima.
Musim lalu, Valentino Rossi harus gigit jari. Mimpinya
menjadi juara dunia digagalkan Jorge Lorenzo di balapan terakhir di Valencia.
Meskipun memimpin klasemen hingga race ke-17, Rossi mesti puas kalah dengan
selisih lima poin saja dari Lorenzo. Musim ini, meski performa The Doctor
meningkat, ia justru sering tertimpa kesialan.
Jarak 43 poin dari Marc Marquez adalah selisih yang cukup
ekstrem. Andaipun Valentino Rossi memenangi semua balapan sisa, dengan demikian
menambah 125 poin lagi, ia belum tentu juara. Jika dalam rentang waktu yang
sama Marc Marquez selalu berhasil menjadi runner-up, yang berarti memperoleh
tambahan 100 poin, maka selisih hanya akan berkurang jadi rentang 18 poin.
Tetap saja Marquez yang juara.
Meskipun demikian situasi bisa berbalik andai Marc Marquez
hanya meraih peringkat ketiga dalam seluruh sisa kompetisi. Artinya, dalam
setiap seri, Rossi bisa memangkas jarak sembilan poin. Di ujung cerita, jika
kondisinya seperti ini, maka Rossi mengumpulkan 45 poin lebih banyak dalam lima
race. Maknanya, posisi di klasemen akan berbalik. Rossi jadi juara dengan
selisih dua angka saja.
Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri Marc Marquez adalah
penampil paling konsisten musim ini. Faktanya, dalam empat balapan terakhir,
Rossi selalu finish di depannya. Tetapi selisih hanya berkurang 16 angka. Jika
kasus yang sama berlanjut hingga empat balapan selanjutnya, menjelang akhir kompetisi
Rossi masih tertinggal 29 poin. Artinya, kansnya sudah habis bahkan sejak Grand
Prix ke-17.
Lain cerita jika selisih tersisa 24 poin sebelum GP
Valencia. Valentino Rossi bisa juara andai Marc Marquez tergelincir dan gagal
finish di balapan pamungkas.