Valentino Rossi Berharap Ada Keringanan Hukuman
Tim Yamaha mengajukan banding atas hukuman yang diterima
pebalap mereka, Valentino Rossi, yang dianggap bersalah saat tabrakan dengan
juara dunia Marc Marquez pada GP Malaysia, Minggu (25/10/2015).
Rossi, yang kini memimpin klasemen dan difavoritkan menjadi
juara dunia, membantah dirinya menendang Marquez saat keduanya saling
berkejaran untuk posisi ketiga di Sirkuit Sepang.
Rossi dijatuhi hukuman harus mengawali lomba dari belakang
pada grid postion untuk lomba terakhir di Valencia, bulan depan. Ia kini
bersaing dan hanya terpaut 7 poin di depan rekan setimnya asal Spanyol, Jorge
Lorenzo.
Persoalan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez ini merupakan puncak dari
persaingan antara Rossi yang kali terakhir menjadi juara dunia pada 2009 dan
para pebalap muda, termasuk Lorenzo, yang sebenarnya merupakan rekan satu tim
di Yamaha Movistar.
Rossi yang kini telah berusia 36 tahun menyebut Marquez
memang berencana untuk membantu rekan senegaranya, Lorenzo, seperti yang dilakukan
dalam GP Australia, pekan lalu. Marquez menjadi juara di Sirkuit Phillip
Island, diikuti Lorenzo di tempat kedua.
Ia membantah sengaja menendang Marquez ketika keduanya
saling berdekatan. "Dari helikopter kan terlihat jelas saya tidak ingin
terjadi tabrakan. Saya hanya ingin
memepet dan memperlambatnya karena saya merasa ia melakukan hal yang
buruk seperti yang dilakukannya di Australia," kata Rossi.
"Terlihat jelas bahwa kaki saya lepas dari pedal justru
setelah Marquez terjatuh," lanjut Rossi. Ia juga menganggap hukuman yang
dijatuhkan akan mematikan peluangnya menjadi juara dunia, dan Marquez merupakan
penyebabnya.
"Kejuaraan belum selesai. Namun, sanksi ini jelas
seperti memotong kaki saya," kata Rossi.
Direktur lomba MotoGP, Mike Webb, membenarkan adanya
pengajuan banding dari tim Yamaha.