Tidak dipungkiri jika Indonesia mulai diperhitungkan dalam
perhelatan MotoGP. Alhasil jika tempat penyelenggaraan MotoGP Indonesia ditetapkan
berdasarkan popularitasnya, maka Indonesia bisa jadi akan berada di daftar
teratas.
Pasalnya antusiasme masyarakat Indonesia terhadap MotoGP
memang luar biasa. “Kami pergi ke Indonesia dengan kedua pebalap. Antusiasme
mereka terhadap MotoGP benar-benar sulit dipercaya. Mereka memperlakukan
pebalap seperti seorang bintang. Sayang, kita tidak ada balapan di sana” ungkap
Manajer Tim Repsol Honda, Livio Suppo yang datang ke Indonesia pada Oktober
lalu.
Di lain pihak Manajer Yamaha, Lin Jarvis juga sependapat
dengan Suppo. “Seperti yang dikatakan Livio, Indonesia memang luar biasa.
Popularitas MotoGP sangat mengherankan di Indonesia mengingat bahwa kita tidak
punya jadwal balapan di sana” ungkapnya seperti yang dilansir Kompas.
Tak hanya urusan jumlah penonton, Indonesia juga jadi salah
satu pasar terbesar sepeda motor di dunia dengan jumlah populasi hanya kalah
dari Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Maka dari itu, tak heran jika Yamaha
dan Honda secara reguler mengirim pebalap mereka ke Indonesia.
Indonesia menjadi tuan rumah Grand Prix pada 1996 dan 1997.
Pada 1997, Valentino Rossi menjadi juara di kelas 125 cc. World Superbike sempat
berencana menggelar salah satu seri mereka di sini pada 2013, tetapi batal
terwujud. Satu-satunya seri MotoGP di Asia Tenggara saat ini adalah di
Malaysia, yang berlangsung di Sirkuit Sepang.
Jumlah penonton di sirkuit ini juga meningkat. Tahun ini mereka
mencapai angka 130.000 penonton, hampir dua kali lebih banyak dari jumlah
penonton yang datang menyaksikan GP Jepang dan GP Australia. Jadi, mungkinkah
Indonesia kembali menjadi tuan rumah MotoGP?
“Kami harus tetap di Eropa, tentu saja karena itu sangat
penting. Namun di sisi lain pada masa mendatang, kita harus mengurangi balapan
di Spanyol dan Italia misalnya dan menambah balapan di negara-negara Amerika
Selatan, atau Indonesia, atau Thailand” tambah Suppo.
“Yamaha juga setuju” tegas Jarvis. “Fokus utama di sini
(MotoGP) adalah mempromosikan merek dan mendukung bagian penjualan dan
pemasaran. Pada akhirnya, itulah tujuan utamanya. Tentu saja, pengembangan
teknik juga sangat penting, tetapi jika kita tidak bisa menjual motor kita
tidak akan berada di sini”
Meskipun ada pertimbangan untuk menambah jumlah
balapan di Asia atau Amerika Selatan, negara lain yang sudah pasti masuk
kalender balap MotoGP pada 2016 adalah Austria yang juga berada di Eropa.
Lantas apakah kelak MotoGP akan menggelar balapan di Indonesia?