Wakil Presiden HRC Angkat Bicara Tentang Valentino Rossi
Valentino Rossi harus selalu mencari musuh di setiap musim
agar tetap kompetitif. Demikian yang disampaikan oleh wakil presiden HRC (Honda Racing Corporation), Shuhei Nakamoto. Hal ini bisa dilihat dari perseteruan
yang pernah dipicu The Doctor sejak awal karier, mulai dari Max Biaggi hingga
terakhir Marc Marquez.
Musim lalu, Valentino Rossi nyaris saja menjuarai MotoGP
2015. Ia memimpin hingga seri ke-17. Namun di seri terakhir, Jorge Lorenzo
mampu meraup 25 angka. Alhasil, Rossi harus puas menjadi runner-up kompetisi
dengan selisih lima angka saja dari Lorenzo yang menggenggam gelar juara.
Yang menjadikan MotoGP musim lalu begitu panas, bukan cuma
karena Rossi yang hampir juara. Tetapi juga perseteruannya dengan dua pebalap
Spanyol, Lorenzo dan Marc Marquez. Rossi menuding keduanya bersekongkol untuk
memuluskan jalan Lorenzo juara. Menurut Shuhei Nakamoto, taktik yang dilakukan
sang pebalap Italia tersebut adalah ‘lagu lama’.
Kabar Terbaru MotoGP 2016 dan Nakamoto menuturkan untuk
Gazzetta dello Sport, “Ada fakta bahwa Rossi menuduh (Marquez main mata) dan
hal tersebut membuat lebih dari 50 persen penggemar MotoGP mempercayai tuduhan
tersebut. Jika tuduhan Rossi tersebut ditujukan untuk merusak citra Honda,
jelas itu tidak bisa kami kontrol.”
“Sepanjang kariernya, Rossi memang selalu membutuhkan musuh,
Mulai dari (Sete) Gibernau, (Max)
Biaggi), lalu (Casey) Stoner. Hal inilah yang saya sukai dari Rossi. Itu
artinya ia normal, ia bukan dewa (yang tanpa cela).”
Nakamoto sendiri memiliki pandangan berbeda tentang insiden
di GP Malaysia, ketika Valentino Rossi dianggap menendang motor Marc Marquez
hingga sang pebalap Spanyol jatuh. Menurutnya, baik Rossi maupun Marquez
sama-sama melakukan blunder saat itu.
“Marquez selalu ingin menang. Jika ada kesempatan sedikit
saja untuk menyalip, ia akan melakukannya. Di Sepang mereka berdua (Marquez dan
Rossi) sama-sama berbuat salah. Mereka menurunkan kecepatan dan hal itu membuat
(Dani) Pedrosa dan Lorenzo jauh lebih di depan.”
“Tahun depan, saya berharap kompetisi berjalan bersih. Libur
panjang pasti membantu Marquez melupakan segalanya, dan saya juga berharap
Rossi dapat berbuat serupa.”