Johann Zarco resmi dinobatkan sebagai juara Moto2 2016.
Pebalap Prancis tersebut merebut gelar dalam dua musim beruntun, mempertahankan
trofi yang didapatkannya musim lalu. Kemenangan Zarco di GP Malaysia pada
Minggu (30/10) ini menjadi kunci. Kini ia unggul 37 poin dari pesaing terdekat
Thomas Luthi.
Bukan hanya MotoGP yang sudah memiliki juara, Marc Marquez.
Moto2 pun demikian. Johann Zarco yang musim lalu jadi kampiun kelas ini,
kembali menancapkan kukunya dalam-dalam. Di Sepang, Zarco sudah melakukan permulaan
yang apik dengan menempati pole. Namun di awal balapan ia sempat didahului oleh
Franco Morbidelli dan Jonas Folger.
Zarco tidak menyerah di sana. Ia pada akhirnya bisa
mendahului Morbidelli dan Folger. Tidak hanya itu, sang pebalap Prancis merampungkan
balapan dengan jarak yang cukup masif yaitu 3,256 detik dari Morbidleli. 25
poin di Sepang ini adalah kemenangan keenam Zarco sepanjang musim yang
membuatnya meraih total 251 poin. Jumlahnya tidak terkejar lagi oleh Thomas
Luthi.
Pekan ini Luthi hanya bisa mengamankan peringkat enam,
sehingga di klasemen masih mengemas 214 angka. Jumlah ini tidak cukup mengejar
Zarco karena musim tinggal bersisa satu race lagi. Kesialan tidak hanya menimpa
sang pebalap Swiss, tetapi juga pesaing utama Zarco yang lain, Alex Rins. Pria
Spanyol itu lebih naas lagi karena cuma berada di nomor 14 di Sepang.
Artinya, kini pertarungan tersisa di klasemen tinggal
perebutan tempat kedua yang akan terjadi antara Luthi dan Rins. Mereka berdua
terpisah 11 poin. Kemudian untuk menambah tegang suasana, ada Franco Morbidelli
yang dalam dua race terakhir meraup posisi runner-up. Ia cuma berbeda 17 poin
dari dari Luthi.
Zarco sendiri tampak begitu emosional untuk gelar kedua di
Moto2. Katanya, “Di trek basah saya bukanlah yang tercepat. Tapi saya bisa
mempertahankan ritme bagus, dan ketika trek mengering saya merasa lebih baik,
sehingga bisa mengambil jalur dan melaju dengan kecepatan penuh.”
“Saya ingin mengucap terima kasih kepada tim dan semua orang
yang mendukung. Saya sangat bahagia untuk hal ini, dan sangat-sangat manis bisa
menjadi juara dua kali.”