Indonesia Bakal Gelar MotoGP Pada Tahun 2017
Setelah 20 tahun berlalu Indonesia punya peluang lagi untuk
menggelar balapan MotoGP Di Indonesia. Keberadaan ajang bergengsi tersebut di tanah air akan
memberi banyak keuntungan buat Indonesia.
"Itu sesuatu yang bagus. Kita dari AHM menyambutnya
dengan komitmen positif. Sampai saat ini belum tahu siapa penyelenggaranya dan
di mana digelar. Tapi kita dukung-dukung saja. Kita support," ucap
Agustinus Indraputra, GM Marketing Planning and Analysis Division PT Astra
Honda Motor (AHM).
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia berpeluang
menggelar kembalai balapan MotoGP 2017 menadatang. Kans tersebut terbuka
setelah CEO Dorna SL (penyelenggara MotoGP), Carmelo Ezpelata, datang langsung
ke Indonesia dan melakukan pembicaraan dengan beberapa pihak.
Dari pertemuan tersebut belum ada kesepakatan
ditandatangani. Namun dalam tiga bulan ke depan rencananya bakal dibuat dibuat
nota kesepahaman untuk merealisasikan ajang ini.
Dilanjutkan Indra, kembalinya MotoGP ke tanah air membuka
banyak peluang buat Indonesia. Salah satu yang utama adalah terbuka lebarnya
kesempatan untuk pebalap lokal berlaga di level tertinggi, selain itu menjadi
tuan rumah MotoGP juga bakal mendatangkan keuntungan dalam beragam bidang di
luar olahraga itu sendiri.
"Penonton MotoGP di Indonesia paling besar kedua atau
ketiga di dunia, ini jadi peluang bagus. Juga bisa melambungkan nama Indonesia
di dunia parisiwata dan hal lainnya. Prestise Indonesia juga naik dengan
menggelar MotoGP."
"Untuk AHM sendiri ini bagus untuk pengembangan pebalap
lokal dan pengembangan motor. Tujuan kita (melakukan pembinaan pebalap muda)
memang masuk ke MotoGP. Peluang itu (pebalap Indonesia berlaga di MotoGP)
sebenarnya di manapun ada, di dalam atau luar negeri. Tapi kalau di Indonesia
ada trek MotoGP itu akan memudahkan pebalap lokal," lanjut dia di ujung
telepon.
Ada beberapa pekerjaan rumah yang menurutnya harus
dituntaskan untuk Indonesia menggelar balapan MotoGP. Pertanyaan terbesarnya
adalah lokasi balapan karena Indonesia disebutnya belum memiliki tempat yang
memadai.
"Cuma, yang saya khawatirkan masalah tempat. Belum ada
yang memadai di Indonesia," tuntas dia.