Jorge Lorenzo Serang Valentino Rossi Atas Insiden Dengan Marc Marquez
Hubungan Jorge Lorenzo dan Yamaha dikabarkan memburuk
setelah peristiwa kontroversial antara Marc Marquez-Valentino Rossi. Lorenzo
yang di depan pers justru menyerang tingkah Rossi terhadap Marquez, membuat
Yamaha gerah. Mungkinkah sang pembalap Spanyol ditendang keluar dari tim atas
ucapannya tersebut?
Setelah Marc Marquez terjatuh karena insiden dengan
Valentino Rossi, dunia seolah terbelah menjadi dua. Satu pihak mencaci tindakan
Rossi yang dianggap tidak menjaga kaidah fair play. Sementara pihak lain
menilai Marquez yang salah karena memprovokasi Rossi yang sedang bertarung
mati-matian dengan Jorge Lorenzo di puncak kejuaraan.
Semua orang di Yamaha, jelas ada di pihak Valentino Rossi.
Misalnya direktur pelaksana Yamaha, Lin Jarvis yang menyebut, “Meski kami tidak
menampik, bahwa gerakan Rossi tidak ingin kita lihat di MotoGP, secara
bersamaan hukuman Rossi terlalu berlebihan. Apalagi (faktanya) Rossi bukan
pembalap yang gemar membuat masalah.”
Namun lain lagi menurut Jorge Lorenzo. Ia dengan jelas
menyerang sikap Valentino Rossi yang dianggapnya menendang Marquez. Menurutnya,
The Doctor lolos dari hukuman berat –cuma start dari urutan paling belakang di
GP Valencia 2015 — lebih karena faktor nama besarnya.
Diungkapkan Lorenzo, “Rossi menjatuhkan Marquez sehingga
gagal mendapatkan poin, padahal Rossi mendapatkan 16 poin (peringkat ketiga).
Saya pikir ini keputusan yang tidak adil. Mungkin karena nama (besarnya),
Rossi (beruntung) tidak mendapatkan
keputusan (hukuman yang) lebih buruk.”
Atas pernyataan Lorenzo yang tidak puas sang pembalap jusru
menyerang rekan setimnya sendiri inilah, Yamaha diklaim kecewa. Termasuk Lin
Jarvis.
Namun, apakah hal tersebut akan berakhir dengan pemutusan
kontrak Jorge Lorenzo? Pasalnya, mustahil mempertahankan dua pembalap yang
tidak akur dalam satu tim yang sama.
Rider sekelas Jorge Lorenzo tentu tidak akan sulit untuk
mencari tim yang baru dan sang rival berat Repsol Honda pasti akan siap
menampungnya untuk mengantikan Dani Pedrosa, so Yamaha tidak boleh gegabah
untuk melakukan hal itu.