Lengannya Tak Kunjung Pulih Pedrosa Pertimbangkan Pensiun Secepatnya
Dani Pedrosa MotoGP 2015 mulai menyerah dengan lengannya yang tak
kunjung membaik. Merasa dirinya tidak mungkin terus membalap dengan kondisi
tersebut, rider asal Spanyol itu mulai mempertimbangkan opsi meninggalkan
MotoGP.
Dani Pedrosa cuma bisa finis di posisi enam pada MotoGP Qatar
2015 yang dilangsungkan di Sirkuit Losail. Dia sebenarnya punya kans untuk
menuntaskan balapan di urutan lima, namun dia kalah bersaing dengan Marc
Marquez yang sukses merebut posisi tersebut meski sempat turun ke urutan 20 di
awal balapan.
Dalam pernyataannya usai balapan, Kekalahan Dani Pedrosa menyebut kalau
penampilannya sangat terganggu dengan masalah pada lengannya. Kendala pada
lengan Pedrosa muncul akibat operasi pemasangan arm pump di Mei 2014 lalu.
"Balapan malam ini tidak berjalan sesuai rencana dan
sayangnya saya dapat masalah serius dengan lengan bawah, dan itu bukan
merupakan berita bagus untuk saya. Saya sudah bekerja keras di musim dingin
untuk mencari solusinya karena saya menderita di setiap balapan musim
lalu," ungkap Pedrosa di Autosport.
"Setiap dokter merekomendasikan saya untuk tidak lagi
melakukan operasi dan saya mencoba mencari alternatif, tapi kelihatannya tidak
ada yang hasil positif didapat," lanjutnya.
Dalam satu dekade terakhir, Pedrosa jadi salah satu pebalap
yang paling banyak mengalami kecelakaan. Karena kecelakaan-kecelakaan itulah
dia juga sudah berkali-kali mengunjungi ruang operasi.
Dengan kondisi yang tak kunjung membaik dan prestasinya yang
ikut terpengaruh, rider asal Spanyol berusia 29 tahun itu mulai mempertimbangkan
opsi lain yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya.
"Sekarang saya harus mempertimbangkan opsi-opsinya dan
melihat apa yang bisa saya lakukan. Ini mungkin momen terberat dalam karier
saya. Saya tidak bisa melanjutkan membalap dan tampil seperti ini. Saya akan
melakukan yang terbaik mencari solusinya, tapi saat ini sulit untuk
membayangkan apa yang akan terjadi," ucap Pedrosa.
Mulai terjun di MotoGP sejak 2006, Pedrosa dikenal sebagai
spesialis pendamping runner up juara dunia. Di Honda dia 'menemani' Nicky
Hayden, Casey Stooner dan Marc Marquez merebut gelar juara dunia. Dalam delapan
musim tersebut Pedrosa cuma mengumpulkan 26 kemenangan dengan raihan terbaik
jadi runner up juara dunia di tiga musim.