Marc Marquez Acaman Terbesar Rider MotoGP
Rahasia Gaya Balap Marc Marquez secara kasat mata memang
terlihat agresif dengan tingkat resiko yang cukup tinggi.
Namun tahu nggak sih bro-sis, kalau gaya balapnya itu adalah
cara yang paling aman diantara para pembalap MotoGP lainnya. Ini alasannya,
kenapa joki bernomor 93 itu sulit sekali jatuh saat balapan.
Berikut Rahasia Gaya Balap Marc Marquez :
- Maksimalkan Gravitasi
Dibalik tubuh mungilnya, ternyata sang 'baby alien' mampu
memaksimalkan gravitasi bumi saat mengendarai motor berkapasitas 1000cc yang
hanya memiliki berat kurang dari 140 kg itu. Gaya rebah balapnya diklaim
merupakan gaya balap paling menunjang kestabilan motor.
Tengok saja saat ia melibas tikungan demi tikungan dengan
derajat kemiringan di atas 60 derajat. Namun nampaknya tak banyak yang
mengikuti riding style pemegang rekor juara dunia MotoGP termuda itu.
- Tehnik 'Elbow Slider'
Ketika banyak pembalap lain menopang berat badan saat
melibas tikungan dengan lutut, tak demikian dengan Marquez. Ia justru
mengandalkan sikut kiri dan kanannya untuk menahan bobot tubuhnya sekaligus
menstabilkan motor saat melibas tikungan.
Tak heran, usai balapan, lebih banyak goresan aspal lintasan
dibagian sikut baju balapnya dibanding di daerah lutut.
- Gantikan 'Late Breaking' dengan 'Drifting' Saat Menikung
Kalau Rossi mengandalkan tehnik late breaking saat hendak
melibas tikungan, berbeda dengan Marquez, ia lebih mengandalkan tehnik khasnya
yakni melakukan drifting saat di tikungan. Marc Marquez memang pembalap yang
terkenal kerap menggunakan hard compound pada ban bagian belakang.
- Riset Gaya Balap
Banyak yang menyangka kalau gaya balap Marquez merupakan
aplikasi dari Casey Stoner, namun nampaknya kurang tepat. Marquez mengaku cukup
terinspirasi dengan gaya balap Valentino Rossi dan Dani Pedrosa.
Kini 2 joki arena balap MotoGP itu ia aplikasikan menjadi
satu dengan riding style yang cukup khas, kadang kita melihat ada 'aura'
mendiang Marco Simoncelli saat sang 93 berlaga. Hmm...
- Lebih Percaya 'Feeling' Ketimbang Sensor Elektronik
Kalau Marquez adalah salah satu diantara para pembalap yang
lebih percaya feeling skill ketimbang sensor elektronik, hmm.. nggak bedanya
dengan Rossi dimasa lampau.
Marquez mengaku lebih mampu mengontrol putaran roda
belakangnya dengan tangannya ketimbang mengandalkan sensor kontraksi.
Namun begitu, skill mumpuni berpadu dengan teknologi canggih
menjadikannya sebagai momok paling manakutkan di arena MotoGP.