MotoGP Indonesia Mimpi Anak Negeri Balap Di Negeri Sendiri
Para rider top MotoGP rencananya akan beradu kencang di
MotoGP Indonesia pada 2017 mendatang. Pertanyaannya, kapan rider-rider Tanah Air bisa
ikut serta bersaing di antara mereka?
Pada pertengahan 1990-an lalu Indonesia juga pernah
menggelar kejuaraan dunia balap motor grand prix di Sentul. Saat itu kelas
primernya masih bertajuk 500cc.
Walau selepas 1997 tak lagi menjadi tuan rumah, animo luar
biasa senantiasa hadir mengiringi musim demi musim ajang tersebut. Sampai
akhirnya muncul wacana, yang jadi nyata, MotoGP di Indonesia pada 2017
mendatang.
Untuk para penggemarnya, kabar itu jelas luar biasa karena
akan ada kesempatan menyaksikan para rider pujaan beraksi langsung di depan
mata. Tapi bukankah akan lebih luar biasa jika di antaranya juga ada pebalap
dari negeri sendiri?
Tentu saja untuk menembus MotoGP tidaklah mudah. Seperti
namanya, kelas primer, ada pula jenjang Moto2 dan Moto3 yang lazimnya dilewati
seorang rider dan sama sengitnya. Tak ayal ada banyak hal yang harus jadi modal
seorang rider.
"Semua ada prosesnya. Pasti kami ingin bisa membawa
anak-anak ini ke sana, kami masih dalam proses itu," ujar Manager Safety
Riding & Motorsport Astra Honda Motor Anggono Iriawan kepada detikSport di
Buriram, Thailand.
"Potensi tidak cukup, tapi juga butuh pengelolaannya.
Grand Prix bisa saja, tapi kalau cuma promosi saya tidak mau. Tampil di MotoGP
itu tidak gampang."
"Dari ridernya juga, tidak hanya potensi dan skill,
tapi juga hati, mental, attitude yang baik dan jangan besar kepala. Sedangkan
fisik hampir sama, pasti akan ada kesempatan. Kapan? secepatnya lah kami ingin
membawa tidak hanya ke promosi saja tapi naik podium," bebernya.
AHM sendiri saat ini di antaranya aktif tampil di Asia Road
Racing Championship (AARC) dengan bendera tim Astra Honda Racing Team, yang
disebut juga menjadi medan penggemblengan pebalap dalam usaha menembus ajang
kejuaraan dunia balap motor grand prix.
"Tim AHRT ini bisa dibilang new comer, masih baru. Tapi
untuk ke sana (MotoGP) bukan hal yang mudah. Levelnya sudah lain," ucap
President Director PT Astra Honda Motor Toshiyuki Inuma.
"Di tim sendiri masih sebagai pemain baru banyak hal
yang harus dibenahi. Selain rider, juga setting-an motor. Total manajemen juga
harus dilakukan perbaikan sampai top racing tim. Selama proses ke sana, kita
susah diukur. Apakah dua tahun, tiga tahun bisa diukur? Tahapan itu yang harus
dijalani sampai top racing tim."
"Dari segi pebalap sendiri mereka sudah menunjukan
prestasi masing-masing dan sampai dilirik tim-tim lain. Secara manajemen pola
pembinaan, pembibitan kami sudah bisa mendapatkan hasil. Tinggal manajemen itu
sendiri mengatur. Saya berharap lebih banyak lagi di 2016 pebalap-pebalap di
asrama Honda lebih meningkat. Untuk mencapai level-level tadi, ada jalur yang
sudah kami siapkan," paparnya.
Tim-tim dari pabrikan lain boleh jadi juga sudah menyiapkan
misi dan prosesnya masing-masing, yang pada akhirnya tentu diharapkan bisa
memacu hadirnya rider Indonesia di kancah kejuaraan dunia balap motor grand
prix secara khusus MotoGP.