Valentino Rossi Mulai Tertekan Di MotoGP Malaysia 2015
Valentino Rossi melancarkan serangan terhadap Marc Marquez
terkait balapan di Phillip Island, Australia. Marquez tidak marah, menilai
Rossi sedang tertekan dalam upayanya mengejar gelar juara kesepuluh.
Rider Repsol Honda itu tampil sebagai pemenang di balapan
akhir pekan lalu, di depan Jorge Lorenzo sedangkan Rossi finis keempat. Dengan
hasil itu, maka Rossi dan Lorenzo kini cuma tinggal terpaut 11 poin dengan dua
balapan sisa di Malaysia dan Valencia.
Dalam konferensi pers menjelang bergulirnya balapan di
Malaysia, pebalap Movistar Yamaha itu menuding Marquez "membantu
Lorenzo", yang sama-sama orang Spanyol. Rossi lebih jauh mengkritik
Marquez seraya mengklaim bahwa rider berusia 23 tahun itu menyimpan dendam
terkait insiden di Argentina dan Belanda.
Marquez sendiri sudah membantah tuduhan Rossi itu. Namun,
juara dunia dua kali ini tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
"Setelah beberapa jam, aku masih terkejut seperti
setiap orang," ucap Marc Marquez di Crash.net. "Tentu saja aku menghormati
Valentino dan selalu begitu tapi aku juga memahami situasinya. Dia sedang
berjuang untuk meraih titel juara, dia sudah sangat dekat untuk mendapatkan
titel ke-10 tapi dia tahu Jorge sangat tangguh. Pada akhirnya, dia harus
mengalahkan Jorge di atas lintasan."
"Aku tidak marah karena seperti yang kubilang di momen
pertama aku mendengarnya bahwa aku tidak ingin berada dalam pertarungan ini.
Tapi itu tidak berarti bahwa mungkin di sini, di Valencia -- kita tidak pernah
tahu karena hal itu bisa terjadi -- mungkin Pedrosa, Iannone, aku akan berada
di tengah-tengah Jorge dan Valentino."
"Mungkin hal itu akan membantu Valentino atau mungkin
membela Jorge. Tapi pada akhirnya setiap pebalap akan melakukan tugasnya dan
semua pebalap ingin mendapatkan hasil terbaik untuk timnya dan sponsor,"
sambung Marquez.
"Pada akhirnya, Rossi tahu bahwa kalau dia tampil bagus
dan finis di belakang Jorge atau di depan maka dia akan juara dunia. Jadi untuk
alasan itu, aku terkejut dan aku juga tidak paham. Tapi OK aku tetap
menghormati dia, aku tahu Valentino sangat bagus dalam konferensi pers dan di
luar lintasan tapi dia butuh mengalahkan Jorge di lintasan bukannya aku."